Wednesday, March 7, 2018

Ke Lampung dan Pekanbaru, BPH Migas: Premium Diborong Pengecer







Ke Lampung dan Pekanbaru, BPH Migas: Premium Diborong Pengecer

Jakarta - BPH Migas mengecek Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di beberapa daerah. Di antaranya di Lampung dan Pekanbaru, Riau.Menurut anggota Komite BPH Migas Henry Achmad, BPH Migas mengecek pasokan premium di 2 daerah itu lantaran ada laporan kelangkaan di SPBU (Stasiusn Pengisian Bahan Bakar Umum). Hasilnya, ditemukan premium di SPBU diborong para pengecer."Saya lihat sendiri, pengecer ini membeli di SPBU, mereka di antrian-antriannya membeli dalam jumlah banyak. Dia bukan pemakai atau konsumen. Dia pelangsir atau pengecer," katanya di kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (7/3/2018).Selain itu, ia juga mengatakan bahwa BBM ini harganya dipatok jauh lebih tinggi"Di Pekanbaru, Riau, pertalite lebih mahal daripada tetangga. Di provinsi Riau itu 10% (harga lebih tinggi) kalau tetangga 5% jadi ternyata BBM ini sebagain dijual ke pengepul dalam bentuk drum-druman dengan harga tertentu," jelasnya."Dari pengepul dijual lagi ke pengecer akhirnya masyrakat mendapatkan harga BBM premium mencapai Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu per liter. Kalau solar Rp 7.500 per liter," lanjut Henry.(hns/hns)

Orang Kaya Tertua Dunia: Umur 99 Tahun Harta Rp 25 Triliun

Jakarta - Ada yang menarik dalam daftar orang terkaya dunia 2018 yang dirilis Forbes. Ada Chang Yun Chung, orang kaya tertua di dunia. Yun Chung pengusaha Singapura yang didapuk Forbes menjadi orang paling kaya tertua di dunia. Umurnya kini sudah 99 tahun. Yun Chung bersama temannya mendirikan perusahaan pengiriman Pacific International Lines pada tahun 1967. Perusahaan itu juga yang menjadi sumber kekayaan Yun Chung. Yun Chung kini mengantongi kekayaan hingga US$ 1,9 miliar atau Rp 25,6 triliun (kurs: Rp 13.500 per dolar AS). Berikut daftar orang kaya tertua di dunia. 1. Chan yun Chung 99 tahunUS$ 1,9 miliar (Rp 25,6 triliun)2. Marcel Adams97 tahunUS$ 1,7 miliar (Rp 22,9 triliun)3. Aloysio de Andrade Faria 97 tahunUS$ 2,5 miliar (Rp 33,7 triliun)4. George Joseph96 tahunUS$ 1,4 miliar (Rp 18,9 triliun)5. Stanley Perron95 tahunUS$ 2,3 miliar (Rp 31 triliun)6. Len Ainsworth94 tahunUS$ 1,3 miliar (Rp 17,5 triliun)7. Tan Hsiang-chien94 tahunUS$ 1,5 miliar (Rp 20,2 triliun)8. Charles Munger94 tahunUS$ 1,7 miliar (Rp 22,9 triliun)9. Saif Al Ghurair94 tahunUS$ 1,9 miliar (Rp 25,6 triliun)10. David Murdock94 tahunUS$ 2,1 miliar (Rp 28,3 triliun)(zul/ang)

RI Waspadai Melon Asal Australia

Jakarta - Pemerintah Indonesia kini tengah mewaspadai Rockmelon alias melon asal Australia. Berdasarkan keterangan Badan Karantina Kementerian Pertanian, langkah ini diambil setelah muncul pemberitaan soal adanya bakteri Listeria monocyitogenes yang mencemari jenis melon tersebut.Kementerian Pertanian pun mulai ambil tindakan dengan menyusun Keputusan Menteri Pertanian terkait larangan terhadap masuknya Rockmelon dari Australia. Keputusan tersebut akan segera terbit."Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian NOMOR 237/KPTS/KR 050/4/2016 tentang Pengawasan terhadap Sistem Pengawasan Keamanan Pangan Segar Asal Tumbuhan Negara Australia Rockmelon/Cantaloupe termasuk jenis PSAT dalam pengakuan/rekognisi" begitu bunyi butir pertama dari keterangan yang diterima detikFinance, Rabu (7/3/2018).Dalam butir selanjutnya dijelaskan bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan dan kewaspadaan terhadap pemasukan buah potong atau pun buah utuh Rockmelon dari Australia, dengan melakukan pengujian laboratorium terhadap setiap Rockmelon yang masuk Indonesia. Tujuannya untuk menguji bakteri Listeria monocyitogenes."Pengujian Listeria monocyitogenes dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi," demikian bunyi butir ketiga.Apabila terbukti buah tersebut tercemar oleh bakteri Listeria monocyitogenes maka akan dimusnahkan dan disampaikan pemberitahuan kepada negara pemasok, dalam hal ini Australia.Surat edaran yang berisi hal-hal di atas, berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai terbitnya Keputusan Menteri Pertanian tentang Penutupan Pemasukan Rockmelon dari Australia ke Indonesia. (dna/dna)

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home